Mandiri KPR Fokus Garap Nasabah Prioritas

Memasuki triwulan terakhir tahun ini Bank Mandiri lebih gencar dalam melakukan penetrasi terhadap serapan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dengan fasilitas Mandiri KPR, perbankan berplat merah tersebut menawarkan berbagai keunggulan. Fasilitas Mandiri KPR adalah kredit yang diberikan oleh pihak bank kepada perorangan atau individu untuk membiayai pembelian rumah/ruko/rukan/rusun/kios/rumah kos, termasuk multiguna dengan program take over dan top up.

Berbagai program dari perbankan tersebut terus digulirkan untuk menggenjot serapan kredit. Di tengah iklim properti akhir tahun 2016 yang belum stabil ini Bank mandiri telah meluncurkan program promo KPR dengan suku bunga 8,5 % p.a eff fixed 5 tahun yang diberikan kepada nasabah utama Bank Mandiri.

Namun, dikatakan Consumer Loan Manager, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, cabang Yogyakarta, Fika Ambar Puspitasari, program suku bunga 8,5 % p.a eff fixed 5 tahun tersebut hanya dapat dinikmati oleh nasabah yang sesuai kriteria Bank Mandiri. Kriteria tersebut antara lain:

- nasabah Mandiri KPR yang membeli rumah/apartemen/ruko/rukan baru dari Developer Tier
-Nasabah yang membeli properti secondary melalui broker rekanan nasional.
-Nasabah Prioritas Bank Mandiri, untuk pembelian hunian, take over, dan top up KPR.

-Nasabah BOD/BOC (Pemilik/Pengurus) perusahaan nasabah corporate banking Bank Mandiri yang mendapat rekomendasi Group Head Corporate Banking, untuk pembelian hunian, take over, dan top up. “Developer tier 1 yang ada di Jogja ini adalah Ciputra Group dan Adi Karya,” ucapnya.

Lebih lanjut Consumer Loan Manager tersebut menuturkan pihaknya saat ini tengah fokus dalam menggarap nasabah yang sudah dimiliki. “Nasabah yang kami miliki sebenarnya cukup potensial untuk digarap secara fokus, terutama nasabah prioritas kami. Untuk nasabah golongan tersebut kami menawarkan program-program menarik untuk mengajukan aplikasi KPR Mandiri,” terangnya.

Selain program suku bunga yang relatif rendah, dikatakannya lebih lanjut, pihaknya juga menawarkan benefit berupa pemberian uang muka yang rendah, kemudahan dalam proses dan persyaratan kredit, dan juga jangka waktu kredit yang cukup panjang. “Kami bekerjasama dengan developer dan properti agen rekanan kami untuk menawarkan produk-produk unggulan kepada nasabah tersebut,” terang Fika.

Secara penyerapan di daerah, dikatakan Fika dengan adanya program tersebut relatif berdampak positif pada pertumbuhan KPR. “Memasuki triwulan 4 (empat) ini kami merasakan ada pergerakan serapan KPR yang lebih baik, meskipun belum sesuai target yang kami canangkan. Namun demikian kami tetap dapat menjaga performa pengendalian NPL kami yang masih di titik aman pada kisaran 1,3 hingga 1,5 sejak awal tahun lalu (2016-red),” paparnya saat di temui di kantornya, yang beralamat di Jalan P. Diponegoro No. 107 lantai 3 Yogyakarta.

Guna menaikkan serapan kredit pihaknya tetap menggandeng developer-developer lokal Jogja. “Secara jumlah produk, di Jogja kami telah kerjasama dengan sebanyak 40 produk perumahan dari berbagai pengembang yang ada di kota ini. Namun, dalam beberapa waktu terakhir kami mencatat nasabah take over lebih banyak terserap,” ucapnya singkat.

Diimbuhkan Fika dengan take over nasabah akan mendapatkan benefit berupa, existing rate yang lebih rendah dari bank sebelumnya, selain itu bisa mendapatkan fresh money selama ketentuan memenuhi, bisa juga memperpanjang jangka waktu KPR, misalnya di bank asal tinggal 3 tahun, terus di bank Mandiri bisa jadi 10 tahun sehingga akan mengecilkan angsuran. “KPR Take Over, akan membantu nasabah yang membutuhkan dana tambahan, karena dapat di top up sesuai dengan nilai appraisal saat ini,” terang Fika.

Diterangkannya lebih lanjut, nasabah yang membeli produk dari developer unggulan lokal atau menggunakan fasilitas multiguna take over juga dapat menggunakan suku bunga 8,5% dengan masa fixed hanya 3 tahun saja. “Tenor reguler kami hingga 15 tahun, namun jika nasabah hanya ingin mengambil tenor 3 tahun untuk memaksimalkan suku bunga tersebut juga diperbolehkan,” tegasnya.

Selain itu, diungkapkannya, untuk wilayah Jogja pemutusan kredit limit dapat mencapai 15 miliar. “Dengan sistem loan factory yang dimiliki Mandiri KPR, pemutusan kredit akan lebih cepat, kami di daerah hanya fokus mencari bahan kredit saja, bagian pemutus sudah ada. Dengan sistem tersebut monitoring dokumen yang diterima Mandiri sesuai ketentuan, sehingga lebih aman,” papar Fika. Dengan system tersebut diimbuhkannya, jika persyaratan sudah komplit dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku hanya membutuhkan waktu 5 hingga 7 hari kerja saja.

Untuk menikmati produk Mandiri KPR konsumen harus melengkapi beberapa persyaratan yang terbilang cukup mudah, karena hampir sama dengan perbankan pada umumnya. Persyaratan tersebut meliputi:
• Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia,

• Umur minimal 21 tahun, pada saat kredit berakhir maksimal 55 tahun (pegawai) dan maksimal 60 tahun (profesional/wiraswasta),

• Memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap sebagai pegawai tetap/wiraswasta/profesional dengan masa kerja/usaha minimal 1 tahun (pegawai) atau 2 tahun (profesional/wiraswasta),

• Penghasilan : min. Rp. 2 juta/bulan untuk Wilayah Luar Jabodetabek dan Min. Rp 2,5 juta/bulan untuk Wilayah Jabodetabek, untuk joint income penghasilan minimum tersebut diatas sudah termasuk penghasilan suami/istri.

• Serta melengkapi persyaratan dokumen.
Di akhir perbincangan Fika memberikan tips agar ketika membeli properti sebaiknya menggunakan jasa KPR dan membeli pada developer yang telah MOU dengan Mandiri KPR kerana perbankan akan melakukan penyaringan pertama terhadap legalitas produk yang di KPRkan. Greg-red

PT. Bank Madiri (Persero) Tbk.
Consumer Loan Area Yogyakarta

Jl. P. Diponegoro No. 107 Lantai 3
Yogyakarta, 55231, Indonesia
Telp. : (0274) 550746
Fax. : (0274) 550749
www.bankmandiri.co.id