Elegan & Estetik dengan Tegel Klasik Motif Kreatif SOLO DESIGN
Dengan keindahan dan keunikan yang ditawarkan, tegel klasik memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Ubin klasik atau tegel klasik ini memiliki perbedaan dengan jenis keramik pada umumnya. Pada material penutup lantai yang lain, jarang ditemukan dengan lebih dari satu warna, sedangkan satu ubin klasik bisa saja menggunakan lebih dari 3 warna. Faktor pemilihan nat yang tepat pada tegel klasik akan terlihat sempurna apabila pemberian warna disesuaikan dengan motif. Proses pembuatannya yang masih menggunakan cara tradisional. Namun setelah melewati proses panjang, tegel siap digunakan dengan bentuk cantik serta konstruksi yang kokoh dan kuat.
Salah satu pabrik tegel yang cukup ternama di Yogyakarta yaitu Solo Design yang berlokasi di Jalan Imogiri Barat Km. 4 No. 32, Wojo, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Workshop yang telah berdiri sejak tahun 1999 di negara Portugal tersebut memulai ekspansi bisnisnya di Yogyakarta mulai tahun 2010 yang lalu dengan brand yang sama. “Awal mula berdirinya Solo Design merupakan sebuah bisnis keluarga milik suami di Portugal. Saat itu produksi di Portugal terkendala karena daerah yang kami gunakan sebagai workshop dijadikan sebagai kawasan wisata sehingga sangat sulit mencari tenaga kerja. Akhirnya suami menantang saya untuk melanjutkan bisnis ini ke Jogja yang kemudian di tahun 2010, Solo Design resmi beroperasi di kota ini,” ujar Rubiyanti Basuki, owner Solo Design.
Memasuki area pabrik yang sebelumnya berlokasi di Jalan Parangtritis tersebut, nampak aktivitas produksi tegel yang dikerjakan dengan mesin sederhana yang diterapkan hanya untuk proses press, jadi untuk proses pembuatannya benar-benar mengandalkan keahlian pembuatnya. Secara umum tahapan yang dilakukan dalam pembuatan tegel adalah proses pengoplosan warna sesuai pesanan dari pelanggan. Proses ini dikerjakan pada ruangan terpisah dan dilakukan oleh beberapa tenaga ahli di bidang perwarnaan. Kemudian proses dilanjutkan dengan pengayakan bahan yang bertujuan untuk memisahkan kotoran-kotoran dan material yang berukuran besar sehingga permukaan tegel yang dihasilkan setelah proses press semakin halus dan maksimal.
Masuk pada proses selanjutnya yaitu proses pencetakan dan penyablonan. Dalam pembuatan tegel dibuat dalam 4 lapisan yakni matras, kalungan, kancingan, dan stempel. Setiap lapisan harus menggunakan formula yang berbeda-beda, bahkan untuk jenis tegel motif harus membuat pola dari lempengan logam terlebih dahulu. Kemudian ke bagian selanjutnya yakni pengeringan awal setelah proses pencetakan dan pewarnaan.
“Berbicara mengenai keunggulan produk dari Solo Design yaitu ada pada proses press. Kami menggunakan jenis mesin press dengan tekanan tinggi hingga 200 kg/cm sehingga produk yang dihasilkan lebih padat dan solid. Kelebihan lain dari produk kami yaitu untuk bahan baku pewarnaan menggunakan bahan impor yaitu jenis HCA dari Belanda dan Sigma dari Jerman. Penggunaan jenis bahan pewarnaan tersebut menghasilkan warna yang lebih cerah dan tahan lama. Ditambah dengan lapisan warna yang lebih tebal sehingga tegel tidak akan mudah pudar walaupun dipoles berkali-kali,” tambah Yanti, sapaan akrab owner.
Tegel yang telah dicetak kemudian ditata pada rak pengeringan untuk dikeringkan dengan diangin-anginkan. Di salah satu sisi terdapat sebuah bak perendaman untuk proses selanjutnya yang berfungsi untuk merapatkan pori-pori dan memperkuat struktur agar tegel tidak mudah pecah. Pada proses ini memerlukan waktu kurang lebih 2 hari 1 malam perendaman. Kemudian tegel akan memasuki proses finishing yaitu pengamplasan permukaan agar permukaannya lebih halus. Setelah itu tegel dilakukan pengeringan akhir. Pada proses pengeringan akhir ini membutuhkan waktu sekitar 4 - 5 hari untuk kemudian masuk proses quality control dan packing sebelum produk dikirim kepada konsumen.
Workshop yang memiliki kapasitas produksi hingga 1200 m² per bulan tersebut lebih berfokus kepada custom order. Jadi konsumen dapat memilih motif, warna, hingga ukuran tegel yang dikehendaki. Dari segi harga tegel yang ditawarkan yaitu Rp 250.000 per meter persegi untuk jenis tegel polos dan Rp 350.000 per meter persegi untuk jenis tegel motif. Selain konsumen dari sekitar Jogja, banyak konsumen Solo Design yang berasal dari kota-kota besar lain bahkan hingga project di luar negeri. Saat ini, pabrik yang memiliki 45 karyawan tersebut juga banyak mengerjakan project pemerintahan dan revitalisasi bangunan-bangunan cagar budaya. “Untuk saat ini memang Solo Design banyak mengerjakan proyek-proyek pemerintahan dan revitalisasi bangunan-bangunan bersejarah. Salah satu yang sudah selesai kami kerjakan yaitu Benteng Vredeburg. Dengan kualitas produk dari Solo Design, kami percaya hal tersebut akan menambah kepercayaan konsumen terhadap produk kami. Hal tersebut juga yang akan selalu kami pertahankan,” pungkas Yanti. Farhan-red
SOLO DESIGN
Jl. Imogiri Barat Km. 4 No. 32,
Wojo, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
WhatsApp : 0812 2982 6110
Instagram :solodesign_